Slot Card Adalah Aplikasi Apa Saja Di Android Studio

Slot Card Adalah Aplikasi Apa Saja Di Android Studio

Langkah Mudah Membuat Aplikasi dengan Android Studio

Berikut ini merupakan 7 langkah mudah yang bisa diikuti untuk membuat aplikasi android menggunakan Android Studio yang bisa dipraktekan oleh pemula.

Cek akun Google di browser PC

1. Buka myaccount.google.com

2. Login menggunakan akun Google

3. Lihat menu bagian kiri dan pilih "Security" 4. 4. Gulir ke bawah pada bagian "Your Devices"

4. Klik "Manage all devices"

5. Nantinya Anda akan melihat berbagai daftar akun Google yang bertaut di berbagai device

6. Di sana terdapat detail login, seperti nama perangkat, waktu, dan berbagai aplikasi yang menggunakan akun Google Anda untuk mengaksesnya.

Saksikan video di bawah ini:

Cek akun Google di iPhone

1. Buka aplikasi Gmail di iPhone. Jika belum menginstal, tinggal download Gmail di App Store

3. Klik ikon Gmail di pojok kanan atas

4. Lalu, pilih "Manage your Google Account"

6. Gulir ke bawah dan pilih "Your Devices"

7. Di situ Anda bisa cek akun Google Anda login di perangkat mana saja

Penyingkatan resource

Penyingkatan resource di Android Studio otomatis menghapus resource yang tidak digunakan dari aplikasi terpaket dan dependensi library Anda. Misalnya, jika aplikasi Anda menggunakan layanan Google Play untuk mengakses fungsi Google Drive, dan saat ini Anda tidak menggunakan Login dengan Google, penyingkatan resource dapat menghapus beragam aset drawable untuk tombol SignInButton.

Catatan: Penyingkatan resource berfungsi bersama alat penyingkatan kode, seperti ProGuard.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang menyingkat kode dan resource, lihat Menyingkat, meng-obfuscate, dan mengoptimalkan aplikasi.

Dependensi untuk project Anda ditetapkan berdasarkan nama dalam skrip build level modul. Gradle menemukan dependensi dan menyediakannya di build Anda. Anda dapat mendeklarasikan dependensi modul, dependensi biner jarak jauh, dan dependensi biner lokal dalam file build.gradle.kts Anda.

Android Studio mengonfigurasi project untuk menggunakan Maven Central Repository secara default. Konfigurasi ini disertakan dalam file build level atas untuk project.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang mengonfigurasi dependensi, baca Menambahkan dependensi build.

Android Studio membantu Anda men-debug dan meningkatkan performa kode, termasuk proses debug inline dan alat analisis performa.

Gunakan proses debug inline untuk meningkatkan panduan kode Anda dalam tampilan debugger dengan verifikasi inline untuk referensi, ekspresi, dan nilai variabel.

Informasi proses debug inline meliputi:

Untuk mengaktifkan proses debug inline, di jendela Debug, klik Settings , lalu pilih Show Variable Value in Editor.

Android Studio menyediakan profiler performa agar Anda dapat melacak penggunaan memori dan CPU aplikasi, menemukan objek yang batal dialokasikan, menemukan kebocoran memori, mengoptimalkan performa grafis, dan menganalisis permintaan jaringan dengan mudah.

Untuk menggunakan profiler performa, sembari aplikasi Anda berjalan di perangkat atau emulator, buka Android Profiler dengan memilih View > Tool Windows > Profiler.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang profiler performa, lihat Membuat profil performa aplikasi.

Saat memprofilkan penggunaan memori di Android Studio, Anda dapat sekaligus memulai pembersihan sampah memori dan membuang heap Java ke cuplikan heap dalam file format biner HPROF khusus Android. Penampil HPROF akan menampilkan class, instance setiap class, dan struktur referensi untuk membantu Anda melacak penggunaan memori serta menemukan kebocoran memori.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang cara menangani heap dump, lihat Merekam heap dump.

Gunakan Memory Profiler untuk melacak alokasi memori dan melihat di mana objek dialokasikan saat Anda melakukan tindakan tertentu. Alokasi ini membantu Anda mengoptimalkan penggunaan memori dan performa aplikasi dengan menyesuaikan panggilan metode yang terkait dengan tindakan tersebut.

Untuk mengetahui informasi tentang pelacakan dan analisis alokasi, lihat Melihat alokasi memori.

Android SDK Tools, seperti Systrace dan Logcat, menghasilkan data performa dan proses debug untuk analisis aplikasi secara mendetail.

Untuk melihat file data yang dihasilkan:

Setiap kali Anda mengompilasi program, Android Studio akan otomatis menjalankan pemeriksaan lint yang telah dikonfigurasi dan pemeriksaan IDE lainnya untuk memudahkan Anda mengidentifikasi serta memperbaiki masalah kualitas struktur kode Anda.

Alat lint memeriksa file sumber project Android untuk menemukan kemungkinan bug dan peningkatan pengoptimalan guna mencapai ketepatan, keamanan, performa, kegunaan, aksesibilitas, serta internasionalisasi.

Gambar 2. Hasil pemeriksaan lint di Android Studio.

Selain pemeriksaan lint, Android Studio juga menjalankan pemeriksaan kode IntelliJ dan memvalidasi anotasi untuk menyederhanakan alur kerja coding Anda.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Meningkatkan kode dengan pemeriksaan lint.

#1. Pertama, Mulai Menginstall IDE Android Studio

Login ke akun developer Anda

Login ke akun developer Anda di Android Studio untuk mengakses alat tambahan yang memerlukan autentikasi, seperti Firebase dan Android Vitals di App Quality Insights dan Gemini di Android Studio. Dengan login, Anda memberikan izin pada alat tersebut untuk melihat dan mengelola data di seluruh layanan Google.

Untuk login ke akun developer di Android Studio, klik ikon profil di ujung toolbar. Ikuti petunjuk untuk memberikan IDE hanya izin yang diperlukan untuk setiap fitur yang ingin Anda aktifkan. Jika Anda sudah login, kelola izin di File (Android Studio di macOS) > Settings > Tools > Google Accounts.

Jakarta, CNBC Indonesia - Akun Google memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk mendaftar atau masuk aplikasi pihak ketiga.

Berdasarkan laman resminya, Google mengizinkan pengguna menautkan akun dengan memberi Google beberapa akses ke fitur tertentu pada akun pengguna di aplikasi atau layanan pihak ketiga. Pihak ketiga di sini adalah perusahaan atau pengembang yang bukan Google

Misalnya, Anda dapat menautkan akun di layanan streaming musik ke akun Google Anda, lalu meminta Asisten Google untuk memutar lagu.

Nah karena bisa login dibanyak perangkat atau aplikasi, Anda perlu rajin cek diplatform mana saja akun Google Anda dipakai. Ini tentu berkaitan dengan keamanan akun itu sendiri. Sebab Anda tentu tidak mau kalau akun dibobol oleh orang tak bertanggung jawab.

Berikut cara tahu akun Google di pakai di perangkat dan aplikasi mana saja, baik di Android, iPhone dan browser PC

1. Buka Setelan atau Setting ponsel Anda

2. Gulir ke bawah dan pilih Google

3. Kemudian pilih akun Google yang mau Anda cek Klik "Kelola akun Google Anda"

4. Pada tab menu bar pilih "Keamanan"

5. Selanjutnya gulir ke bawah dan cek pada bagian "Perangkat Anda" jika ingin cek akun konek ke perangkat mana saja

6. Atau pilih Koneksi ke "Aplikasi dan Layanan Pihak Ketiga" untuk cek aplikasi mana saja yang login dengan akun Google Anda.

7. Anda bisa klik aplikasi atau perangkat yang terhubungan jika sudah tak menggunakannya lagi.

8. Setelah di klik, pilih Delete atau Hapus semua koneksi pada aplikasi.

#7. Test dan Running Aplikasi yang Sudah dibuat

Selamat !! Aplikasi Android pertamamu dengan beberapa fungsi dasar telah berhasil dibuat. Aplikasi di atas memiliki dua halaman utama dan ketika tombol di tekan akan dibawah ke halaman yang kedua.

Setelah membuat aplikasi android sederhana seperti contoh di atas, kini saatnya buat aplikasi android dengan imajinasi yang anda miiliki.

Serius ingin belajar membuat aplikasi android secara mendalam ? Pelajari melalui Modul Android Studio (bentuknya ebook pdf) premium dari badoystudio.com sekarang juga.

Exness Group mengoperasikan beberapa entitas, termasuk:

E​xness (SC) LTD adalah Penjual Sekuritas yang terdaftar di Seychelles dengan nomor pendaftaran 8423606-1 dan diotorisasi oleh Financial Services Authority (FSA) dengan nomor lisensi SD025. Kantor Exness (SC) LTD yang terdaftar berada di 9A, CT House, Lantai 2, Providence, Mahe, Seychelles.

Exness B.V. adalah Perantara Sekuritas yang terdaftar di Curaçao dengan nomor pendaftaran 148698(0) dan diotorisasi oleh Central Bank of Curaçao and Sint Maarten (CBCS) dengan nomor lisensi 0003LSI. Kantor Exness B.V. yang terdaftar berada di Emancipatie Boulevard Dominico F. “Don” Martina 31, Curaçao.

Exness (VG) Ltd diotorisasi oleh Financial Services Commission (FSC) di BVI dengan nomor pendaftaran 2032226 dan nomor lisensi bisnis investasi SIBA/L/20/1133. Kantor Exness (VG) Ltd yang terdaftar berada di Trinity Chambers, P.O. Box 4301, Road Town, Tortola, BVI.

Exness ZA (PTY) Ltd diotorisasi oleh Financial Sector Conduct Authority (FSCA) di Afrika Selatan sebagai Penyedia Jasa Keuangan (Financial Service Provider/FSP) dengan nomor pendaftaran 2020/234138/07 dan nomor FSP 51024.

Exness (KE) Ltd terdaftar di Kenya dengan nomor registrasi PVT-LRUDJJB dan diatur oleh Capital Markets Authority di Kenya sebagai Broker Valuta Asing Online Non-dealing dengan nomor lisensi 162. Kantor Exness (KE) Ltd yang terdaftar berada di Courtyard, Lantai 2, General Mathenge Road, Westlands, Nairobi.

Entitas di atas diberi wewenang penuh untuk beroperasi di bawah merek dan merek dagang Exness.

Informasi di situs web ini hanya boleh disalin atas izin tegas dan tertulis dari Exness. Peringatan Risiko Umum: CFD adalah produk dengan leverage. Trading CFD mengandung risiko tinggi sehingga mungkin tidak cocok bagi semua investor. Nilai investasi dapat meningkat atau menurun dan investor bisa saja kehilangan seluruh modal yang diinvestasikannya. Dalam situasi apa pun, Perusahaan tidak memiliki kewajiban apa pun terhadap perorangan atau badan apa pun atas kerugian atau kerusakan apa pun baik yang secara keseluruhan maupun sebagian disebabkan oleh, terjadi karena, atau berhubungan dengan transaksi apa pun yang berkaitan dengan CFD. Pelajari selengkapnya.

Android Studio adalah Integrated Development Environment (IDE) resmi untuk pengembangan aplikasi Android. Berbasis editor kode dan alat developer yang andal dari IntelliJ IDEA , Android Studio menawarkan lebih banyak fitur yang mampu meningkatkan produktivitas Anda saat mem-build aplikasi Android, seperti:

Halaman ini menyediakan pengantar fitur-fitur dasar Android Studio. Untuk ringkasan perubahan terbaru, lihat catatan rilis Android Studio.

Gambar 1. File project dalam tampilan project Android.

Setiap project di Android Studio berisi satu atau beberapa modul dengan file kode sumber dan file resource. Jenis modul meliputi:

Secara default, Android Studio menampilkan file project Anda dalam tampilan project Android, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1. Tampilan ini disusun menurut modul untuk memberikan akses cepat ke file sumber utama project Anda. Semua file build terlihat di tingkat atas, di bagian Gradle Scripts.

Setiap modul aplikasi berisi folder berikut:

Struktur project Android pada disk berbeda dengan representasi tersatukan ini. Untuk melihat struktur file project sebenarnya, pilih Project, bukan Android, dari menu Project.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya, lihat Ringkasan project.

Android Studio menggunakan Gradle sebagai dasar sistem build, dengan lebih banyak kemampuan khusus Android yang disediakan oleh plugin Android Gradle. Sistem build ini berjalan sebagai alat terintegrasi dari menu Android Studio dan terpisah dari command line. Anda dapat menggunakan fitur-fitur sistem build untuk:

Berkat fleksibilitas Gradle, Anda dapat mencapai semua ini tanpa mengubah file sumber inti aplikasi Anda.

File build Android Studio diberi nama build.gradle.kts jika Anda menggunakan Kotlin (direkomendasikan) atau build.gradle jika Anda menggunakan Groovy. File tersebut adalah file teks biasa yang menggunakan sintaksis Kotlin atau Groovy untuk mengonfigurasi build dengan elemen yang disediakan oleh plugin Android Gradle. Setiap project memiliki satu file build level teratas untuk seluruh project dan file build level modul terpisah untuk setiap modul. Saat Anda mengimpor project yang ada, Android Studio akan otomatis menghasilkan file build yang diperlukan.

Untuk mempelajari sistem build dan cara mengonfigurasi build lebih lanjut, lihat Mengonfigurasi build.

Sistem build dapat membantu Anda membuat beberapa versi berbeda untuk aplikasi yang sama dari satu project. Hal ini berguna saat Anda menyediakan aplikasi dalam versi gratis dan berbayar atau jika Anda ingin mendistribusikan beberapa APK untuk berbagai konfigurasi perangkat di Google Play.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang cara mengonfigurasi varian build, lihat Mengonfigurasi varian build.

Dukungan multi-APK memungkinkan Anda membuat beberapa APK sekaligus secara efisien berdasarkan kepadatan layar atau ABI. Misalnya, Anda dapat membuat APK aplikasi terpisah untuk kepadatan layar hdpi dan mdpi, sambil tetap mempertimbangkannya sebagai satu varian dan mengizinkannya berbagi setelan APK pengujian, javac, dx, dan ProGuard.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya tentang dukungan multi-APK, baca Membuat beberapa APK.

ID Card Proximity (Low Frequency)

Merupakan jenis ID card yang jika dilihat sedikit memiliki kemiripan dengan kartu biasa. Namun jika kalian melihatnya dengan jeli maka jenis ID card ini akan terlihat perbedaannya. Yakni adanya chip atau program yang digunakan sebagai alat untuk menghindari adanya pemalsuan atau bahkan penggunaan oleh selain pemilik kartu tersebut.

Data yang tersimpan pada kartu proximity bersifat permanen atau tidak bisa dirubah. Sehingga kartu jenis ini banyak digunakan sebagai kartu akses, kartu kehadiran, pelacakan ternak, manajemen aset, dan sebagainya.

#2. Kedua, Saatnya Membuat Project Baru di Android Studio

*Catatan: nama perusahaan biasanya tersusun seperti ini “example.name.here.com”.

Pelajari disini : Tutorial Membuat Project Baru Secara Rinci di Android Studio

#5. Buat Activity Baru di Android Studio

Pelajari disini : Mengenal dan Penggunaan Activity dan Intent