Scheduled Maintenance
Scheduled maintenance adalah perawatan yang dilakukan guna untuk mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik yang sudah dijadwalkan dalam batas waktu tertentu.
Batas waktu tersebut didapatkan berdasarkan rekomendasi dari produsen mesin tersebut, atau pengalaman maupun data masa lalu.
Dispatching/Instruksi untuk Memulai Produksi
Tahap keempat atau terakhir dari alur proses produksi yaitu perintah atau instruksi untuk segera memulai proses produksi.
Instruksi untuk memulai produksi ini dilakukan untuk mengimplementasikan rencana, alur, dan jadwal dalam proses produksi.
Dengan begitu hasil produksi dapat dihasilkan sesuai dengan waktu serta jumlah yang ditargetkan.
Pada saat keempat tahapan ini sudah kamu lakukan, maka akan lebih mudah untuk memenuhi permintaan konsumen dan menopang seluruh aktivitas perekonomian.
Baca Juga: Operator Produksi: Definisi dan Tugasnya
Planning/Perencanaan
Pada fase atau tahapan pertama ini, kamu harus membuat rencana terkait target volume produksi, desain produk, biaya produksi atau anggaran yang dibutuhkan, termasuk bahan bakunya.
Sebuah perencanaan bisa dibuat dengan matang, hanya ketika kamu memiliki informasi detail terkait selera pasar, kebutuhan, dan keinginan konsumen.
Selain itu, jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk bisa mencapai target jumlah produksi juga termasuk dalam tahapan ini.
Tidak lupa juga analisis kapasitas produksi dalam satu periode tertentu, sehingga bisa diproyeksikan target produksi yang bisa diwujudkan.
Manfaat Melakukan Maintenance
Maintenance dilakukan bukan tanpa alasan. Sebab, kalau suatu alat atau mesin tidak dilakukan maintenance secara rutin, maka bisa timbul kerusakan yang parah dan akhirnya mengeluarkan biaya yang besar untuk perbaikan.
Dilansir situs CloudApper, berikut manfaat melakukan maintenance:
Lebih Mudah Melakukan Maintenance Bersama RUN System Plant Maintenance System
Dengan perangkat lunak ERP RUN System, perusahaan dapat menangani dan mengelola perbaikan secara rutin. Proses ini juga terintegrasi dengan perhitungan biaya produksi material dan penggunaan tenaga kerja. Termasuk di dalamnya terdapat tahap notifikasi dan pekerjaan dalam pemeliharaan (work under maintenance).
Dengan modul Plan Maintenance Anda dapat melacak banyak informasi dari aktivitas pemeliharaan yang terintegrasi dengan banyak modul lainnya. Bayangkan berapa banyak efektifitas kerja yang bisa Anda hasilkan. Segera bergabung bersama kami sekarang juga.
Tentukan Bagaimana Kerusakan Harus Diperbaiki
Kamu harus paham bagaimana cara memperbaikinya. Kalau dirasa tidak mampu dan nggak yakin alat/mesin bisa diperbaiki secara benar, maka sebaiknya serahkan kepada yang ahli.
Apa Saja Contoh Proses Produksi?
Setelah penjabaran di atas, sekarang kamu bisa mengetahui contoh proses produksi massal berikut ini.
PRD (Product Requirements Documentation)
Sebuah dokumen persyaratan produk yang dibuat oleh manajer produk dan disetujui oleh pimpinan tim lain seperti divisi pemasaran, penjualan, QA, dan lainnya.
Preventive Maintenance
Menurut Ebeling (1997), preventive maintenance atau pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang dilakukan secara terstruktur. Pada umumnya pemeliharaan dilakukan secara periodik, di mana sejumlah kegiatan seperti inspeksi dan perbaikan, penggantian, pembersihan, pelumasan, penyesuaian, dan dilakukan penyamaan agar sama.
Scheduling/Penjadwalan
Menentukan jadwal adalah tahapan yang harus dilakukan setelah kamu mengarahkan alur produksi.
Karena penjadwalan akan sangat memengaruhi jam kerja tenaga kerja, serta berpengaruh pada kapasitas produksi.
Untuk langkah awal, kamu harus membuat jadwal utama yang berisi total keseluruhan waktu yang dibutuhkan. Setelah itu, baru dibagikan ke berbagai divisi yang ada sesuai jadwal yang ditentukan dengan jadwal utama.